Rabu, 03 Oktober 2012
Tantangan Pendidikan Masa Depan
Menurut Prof Dr Yahya Muhaimin, sedikitnya ada tiga hal yang merupakan tantangan bagi pendidikan Indonesia di masa depan. Pertama, arus globalisasi yang berlangsung sejak awal tahun 1990an dan hingga kini masih terasa pengaruhnya. Kedua, sistem pendidikan yang masih mencari kemantapan dan kestabilan. Ketiga, nilai-nilai budaya masyarakat indonesia yang belum bisa mendudukan proses pembaharuan, seperti : ”jalan pintas”, tidak disiplin, egosentris, patrimonialisme.
Perkembangan pendidikan secara nasional di era reformasi, yang sering disebut-sebut oleh para pakar pendidikan maupun oleh para birokrasi di bidang pendidikan sebagai sebuah harapan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negeri ini dengan berbagai strategi inovasi, ternyata sampai saat ini masih berwujud impian. Bahkan hampir bisa dikatakan bahwa yang kita peroleh saat ini bukanlah kemajuan, melainkan “sebuah kemunduran yang tak pernah terjadi selama bangsa ini berdiri”.
Kalimat tersebut mungkin sangat radikal untuk diungkapkan, tapi inilah kenyataan yang terjadi di lapangan, sebagai sebuah ungkapan dari seorang guru yang mengkhawatirkan perkembangan pendidikan dewasa ini.
Pendidikan Indonesia Membangun Peradapan ?
Salah satu indikasi negara dikatakan maju apabila
sebanding dengan pendidikan warganya yang maju pula. Dengan pendidikan yang
maju, maka akan secara langsung berdampak pada bidang-bidang yang lain. Amerika
Serikat, Inggris dan Jepang merupakan tiga negara dengan kualitas pendidikan
yang maju. Efeknya, bidang ekonomi, diplomasi, teknologi sampai pertahanan
mereka kuasai.
Apa gerangan dengan Indonesia? Dalam beberapa hal kita sebanding dengan mereka. Populasi penduduk, sumber daya alam (SDA) yang melimpah merupakan aset yang sepatutnya menjadi modal untuk bersaing di tingkat global. Ukuran IQ pun, kita tetap bisa bersaing.
Apa gerangan dengan Indonesia? Dalam beberapa hal kita sebanding dengan mereka. Populasi penduduk, sumber daya alam (SDA) yang melimpah merupakan aset yang sepatutnya menjadi modal untuk bersaing di tingkat global. Ukuran IQ pun, kita tetap bisa bersaing.
Masalah Pendidikan Di Indonesia
Kita semua tentu tahu, bahwa Indonesia adalah negara yang
dikenal sebagai negara yang kaya raya, namun sumber daya manusianya masih lemah
dalam pendidikan. Hal ini diakui oleh banyak orang di dunia, bahkan oleh
masyarakat Indonesia sendiri. Boleh Dibilang, pendidikan di Indonesia adalah
salah satu yang kurang maju dari semua negara di dunia
Hal ini disebabkan karena banyaknya masalah pendidikan di
Indonesia yang masih sangat sulit untuk diatasi. Adapaun beberapa masalah utama
pendidikan di Indonesia adalah :
Fungsi Dan Tujuan Pedidikan
Fungsi dan
tujuan pendidikan tertuang dalam Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 Bab II
Pasal 3 yaitu : “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, sehat,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.
Pendidikan adalah sebuah proses untuk mengubah jati diri
peserta didik untuk lebih maju. menurut para ahli ada beberapa pengertian yang
mengupas tentang definisi dari pendidikan itu sendiri diantaranya adalah
menurut John Dewey, pendidikan adalah merupakan salah satu proses pembaharuan makna
pengalaman.
Ki Hajar Dewantara Dan Pemikirannya
Siapa yang tak ingat nama Ki Hajar Dewantara? Ya, salah
seorang pahlawan nasional yang lahir pada tanggal 2 Mei 1889. Dengan nama kecil
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, namun sejak tahun 1922 nama Raden Mas
Soewardi Soerjaningrat diganti dengan nama Ki Hajar Dewantara. Beliau adalah
salah seorang tokoh yang dilahirkan dari lingkungan keraton di Yogyakarta,
namun rendah hati hingga selalu memiliki pemikiran-pemikiran untuk meratakan
kesempatan pendidikan bagi seluruh lapisan rakyat Indonesia. Buah pemikiran
beliau tersebut bukanlah hal yang mudah dilakukan pada masa penjajahan kolonial
Belanda.
Semasa muda, Ki Hajar Dewantara pernah bekerja sebagai
penulis dan juga wartawan di beberapa surat kabar. Di masanya, beliau tergolong
penulis handal karena tulisan-tulisannya begitu tajam dengan semangat yang anti
penjajahan kolonial. Selain beraktivitas tersebut, beliau juga adalah seorang
kolumnis serta seorang aktivis pergerakan dalam rangka kemerdekaan Indonesia.
Ini terlihat dari aktifnya beliau di seksi propaganda saat berdirinya Boedi
Oetomo (1908) yang bertugas untuk mensosialisasikan dan menggugah jiwa
kesadaran rakyat Indonesia tentang pentingnya persatuan dan kesatuan.
Prestasi Pelajar Indonesia
Apakah
anda tahu sejauhmana tingkat keberhasilan pendidikan di Indonesia dibanding
negara lain? Mungkin sebagian dari kita merasa inferior (rendah diri)
dibandingkan dengan negara-negara maju. Tapi tahukah anda bahwa prestasi
pendidikan perguruan tinggi Indonesia tergolong cukup unggul? Siapa bilang
Indonesia negara gagal? Sebagaimana dilansir kemdiknas.go.id berdasarkan
penelitian dari The Fund for peace and Foreign Policy, 2011 Indonesia masih
jauh lebih unggul dari beberapa negara Eropa, seperti Bosnia and Herzegovina.
Riset ini mengulas tingkat keberhasilan sebuah negara yang diukur dari beberapa
indikator.
Langganan:
Postingan (Atom)