Halaman

Rabu, 03 Oktober 2012

Prestasi Pelajar Indonesia


Apakah anda tahu sejauhmana tingkat keberhasilan pendidikan di Indonesia dibanding negara lain? Mungkin sebagian dari kita merasa inferior (rendah diri) dibandingkan dengan negara-negara maju. Tapi tahukah anda bahwa prestasi pendidikan perguruan tinggi Indonesia tergolong cukup unggul? Siapa bilang Indonesia negara gagal? Sebagaimana dilansir kemdiknas.go.id berdasarkan penelitian dari The Fund for peace and Foreign Policy, 2011 Indonesia masih jauh lebih unggul dari beberapa negara Eropa, seperti Bosnia and Herzegovina. Riset ini mengulas tingkat keberhasilan sebuah negara yang diukur dari beberapa indikator.





Selain itu, menurut Finn, 2003 tingkat keberhasilan mahasiswa Indonesia yang belajar di luar negeri dan kembali ke tanah air sangat tinggi, di atas negara-negara besar di Eropa dan Asia. Namun, pemerintah tidak puas dengan kondisi saat ini. Dalam rangka meningkatkan kualitas perguruan tinggi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menggelar rapat koordinasi dengan seluruh pimpinan Perguruan Tinggi Pemerintah dan Koordinator Kopertis.
Dalam kegiatan ini, seluruh Direktorat di bawah Ditjen Dikti menyampaikan paparan program kerja dan hasil yang telah dicapai. Paparan masing-masing Direktorat ini dapat dijadikan acuan bagi seluruh perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
Pendidikan Tinggi mempunyai peranan amat penting dalam memajukan sebuah negara. Inilah mengapa kinerja pendidikan tinggi dari masa ke masa harus ditingkatkan. Dirjen Dikti Djoko Santoso menyoroti beberapa isu penting yang harus dikoreksi dalam pengelolaan perguruan tinggi diantaranya kelas jauh, pendidikan doktor dan pemahaman tentang program studi.
Disamping itu, Dirjen Dikti berharap perguruan tinggi merancang kompetensi lulusannya agar sesuai dengan standar kompetensi yang dibutuhkan oleh bursa kerja. Inilah peran Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) untuk menjamin mutu perguruan tinggi. Dengan peningkatan kinerja dan mutu perguruan tinggi di Indonesia tumbuh dengan pesat dan cepat.

Disini akan saya ambil sebuah contoh prestasi pelajar Indonesia dalam bidang IT, yaitu sebuah karya dari Tim Robot dari Universitas Komputer Indonesia, Bandung, berhasil mempertahankan medali emas dalam  acara “Robogames”, 24-25 April 2010 di San Mateo, AS. Pertandingan diikuti oleh 14 peserta dari 4 negara. Tim Robot Indonesia beranggotakan Yusrila Yeka Korlooza dan Rodi Hartono.  Tim Robot Indonesia mengikuti pertandingan  dalam kategori “Open Fire Fighting Autonomous Robot”. Dalam kategori tersebut 14 robot yang bertanding harus dapat mematikan lilin yang ditempatkan secara acak di salah satu ruang dalam labirin pertandingan dengan waku tercepat.
Dalam pertandingan ini, Tim Robot Indonesia menerjunkan robot dengan bentuk tank, robot berkaki 6, dan robot berkaki 8. Kemampuan robot Indonesia berhasil melewati rintangan naik tangga, memadamkan api dengan semprotan air, dan kembali ke tempat. Untuk pengembangan teknologi robot Indonesia, Yusrila Yeka Korlooza, ketua Tim Robot Indonesia mengatakan masih dibutuhkan perhatian dan kerjasama berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta, khususnya untuk pengalokasian dana bagi pengembangan robot di laboratorium sekolah maupun perguruan tinggi dan peningkatan dukungan bagi para mahasiswa untuk mengikuti pertandingan robot internasional. Yusrila menyatakan bahwa masih sempitnya lapangan pekerjaan di bidang robot merupakan salah satu kendala pengembangan minat pelajar di bidang teknologi robot di Indonesia.

Turut mendukung tim Robot Indonesia, Konsul Jenderal RI di San Fransisco, Asianto Sinambela beserta staf. Konje RI menyerahkan hadiah sebagai bentuk dukungan dan apresiasi Pemerintah RI  terhadap kreativitas dan  kerja keras Tim Robot Indonesia.

Sudah saatnya karya dan kreatifitas anak bangsa ini mendapat apresiasi baik dari pemerintah maupun masyarakat Indonesia sehingga mereka akan tumbuh rasa kebanggaan dan kebangsaannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar