Apakah
anda tahu sejauhmana tingkat keberhasilan pendidikan di Indonesia dibanding
negara lain? Mungkin sebagian dari kita merasa inferior (rendah diri)
dibandingkan dengan negara-negara maju. Tapi tahukah anda bahwa prestasi
pendidikan perguruan tinggi Indonesia tergolong cukup unggul? Siapa bilang
Indonesia negara gagal? Sebagaimana dilansir kemdiknas.go.id berdasarkan
penelitian dari The Fund for peace and Foreign Policy, 2011 Indonesia masih
jauh lebih unggul dari beberapa negara Eropa, seperti Bosnia and Herzegovina.
Riset ini mengulas tingkat keberhasilan sebuah negara yang diukur dari beberapa
indikator.
Selain itu, menurut Finn, 2003 tingkat keberhasilan mahasiswa Indonesia yang belajar di luar negeri dan kembali ke tanah air sangat tinggi, di atas negara-negara besar di Eropa dan Asia. Namun, pemerintah tidak puas dengan kondisi saat ini. Dalam rangka meningkatkan kualitas perguruan tinggi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menggelar rapat koordinasi dengan seluruh pimpinan Perguruan Tinggi Pemerintah dan Koordinator Kopertis.
Dalam
kegiatan ini, seluruh Direktorat di bawah Ditjen Dikti menyampaikan paparan
program kerja dan hasil yang telah dicapai. Paparan masing-masing Direktorat
ini dapat dijadikan acuan bagi seluruh perguruan tinggi untuk meningkatkan
kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
Pendidikan
Tinggi mempunyai peranan amat penting dalam memajukan sebuah negara. Inilah
mengapa kinerja pendidikan tinggi dari masa ke masa harus ditingkatkan. Dirjen
Dikti Djoko Santoso menyoroti beberapa isu penting yang harus dikoreksi dalam
pengelolaan perguruan tinggi diantaranya kelas jauh, pendidikan doktor dan
pemahaman tentang program studi.
Disamping
itu, Dirjen Dikti berharap perguruan tinggi merancang kompetensi lulusannya
agar sesuai dengan standar kompetensi yang dibutuhkan oleh bursa kerja. Inilah
peran Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) untuk menjamin mutu
perguruan tinggi. Dengan peningkatan kinerja dan mutu perguruan tinggi di
Indonesia tumbuh dengan pesat dan cepat.
Disini akan saya ambil sebuah contoh prestasi pelajar Indonesia dalam
bidang IT, yaitu sebuah karya dari Tim Robot dari Universitas Komputer Indonesia,
Bandung, berhasil mempertahankan medali emas dalam acara “Robogames”,
24-25 April 2010 di San Mateo, AS. Pertandingan diikuti oleh 14 peserta dari 4
negara. Tim Robot Indonesia beranggotakan Yusrila Yeka Korlooza dan Rodi
Hartono. Tim Robot Indonesia mengikuti pertandingan dalam kategori
“Open Fire Fighting Autonomous Robot”. Dalam kategori tersebut 14 robot yang
bertanding harus dapat mematikan lilin yang ditempatkan secara acak di salah
satu ruang dalam labirin pertandingan dengan waku tercepat.
Dalam
pertandingan ini, Tim Robot Indonesia menerjunkan robot dengan bentuk tank,
robot berkaki 6, dan robot berkaki 8. Kemampuan robot Indonesia berhasil
melewati rintangan naik tangga, memadamkan api dengan semprotan air, dan
kembali ke tempat. Untuk pengembangan
teknologi robot Indonesia, Yusrila Yeka Korlooza, ketua Tim Robot Indonesia
mengatakan masih dibutuhkan perhatian dan kerjasama berbagai pihak baik
pemerintah maupun swasta, khususnya untuk pengalokasian dana bagi pengembangan
robot di laboratorium sekolah maupun perguruan tinggi dan peningkatan dukungan
bagi para mahasiswa untuk mengikuti pertandingan robot internasional. Yusrila
menyatakan bahwa masih sempitnya lapangan pekerjaan di bidang robot merupakan
salah satu kendala pengembangan minat pelajar di bidang teknologi robot di
Indonesia.
Turut
mendukung tim Robot Indonesia, Konsul Jenderal RI di San Fransisco, Asianto
Sinambela beserta staf. Konje RI menyerahkan hadiah sebagai bentuk dukungan dan
apresiasi Pemerintah RI terhadap kreativitas dan kerja keras Tim
Robot Indonesia.
Sudah
saatnya karya dan kreatifitas anak bangsa ini mendapat apresiasi baik dari
pemerintah maupun masyarakat Indonesia sehingga mereka akan tumbuh rasa
kebanggaan dan kebangsaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar